Berhijrah menuju jalan Allah, pastilah tidak akan mulus. Allah akan menghadirkan beragam tantangan, untuk menaikkan kualitas hamba-Nya. Di awal memutuskan untuk berani putus, pasti hati kita berguncang hebat. Hitler, seorang pemimpin diktator asal Jerman pun harus bertekuk lutut dihadapan cinta seorang wanita. Dahsyat kan kekuatan cinta itu? Agar energi cinta itu tidak merusak, ayo kita salurkan ke jalan yang lebih bermanfaat. Tentunya bukan jalan pacaran. Aku hendak mengajakmu, setelah semuanya berakhir mari kita sibukkan diri dengan berbagai kegiatan islami. Mulai hari ini kita akan bersama menjadi pemburu ilmu. Terjerumusnya kita ke dosa pacaran atau hal yang mendekatkan kita dengan zina, lantaran sedikit ilmu. Sedikit ilmu tentang Islam. Sedikit ilmu tentang cinta. Sekarang pelan-pelan kita menambahkan. Ilmu akan membawa kita kepada "Revolusi Paradigma Berpikir" Apa lagi itu? Intinya sebuah perubahan yang sungguh drastis dari segi sudut pandang berpikir. Masih bingung? Begini contoh sederhananya. Dulu banyak yang bilang kalau Islam itu agama teroris. Islam agama yang mengajarkan kekerasan. Islam agama yang tidak cinta damai. Begitulah model fitnah yang dialamatkan kepada Islam. Menjauhkah orang dari Islam? Jadi takutkah orang mengenal Islam? Sebagian mungkin iya. Tapi, justru mereka yang kritis, menjadi penasaran. Apa betul Islam itu seperti yang digambarkan? Memuncaklah keinginan untuk mempelajari Islam. Dan ternyata, terjadi perubahan yang sangat berarti. Awalnya benci, kemudian jadi cinta. Awalnya tidak acuh, sekarang jadi penuh peduli. Inilah yang aku maksud sebagai "Revolusi Paradigma Berpikir". Model berpikir yang berubah sangat cepat dan mendasar. Semua itu bisa terjadi kalau ada ilmu. Rasulullah pernah bercakap-cakap dengan iblis, saat bertemu dengannya di depan masjid. "Hai iblis, apa yang sedang engkau buat di sini?" Tanya Rasulullah. "Aku hendak masuk ke masjid. Merusak shalat orang yang sedang shalat, tapi saya takut." "Apa gerangan yang membuatmu takut?" "Saya takut lelaki yang sedang tidur itu." Jawab iblis mengaku. Rasulullah pun bingung dengan jawaban sang iblis, "Orang yang sedang salat ini bodoh, menganggu shalatnya mudah sekali. Tapi orang yang sedang tidur ini adalah orang alim. Orang yang pandai." Boleh jadi kita menjadi sasaran empuk godaan setan, lantaran ilmu terlalu dangkal. Malas belajar, tak punya ilmu, tapi berani beraksi. Itu salah kita dulu. Padahal harusnya ada ilmu dulu baru ada amal. Sudahlah, itu masa lalu. Sekarang kita butuh komitmen untuk berburu ilmu. Teramat banyak majelis-majelis ilmu sekarang. Tinggal kita saja, mau mendatangi yang mana. Walaupun berat untuk melangkah, di youtube pun sangat banyak. Modal menggoyang jempol, beragam kajian bisa kita nikmati. Tapi bagaimanapun, laksanakanlah adab ilmu. Menuntut ilmu itu tidak sekadar berguru pada youtube. Bergurulah pada guru. Berhadapan langsung dengannya. Dengarkan tutur katanya. Perhatikan adab-adabnya. Semaju apapun teknologi, pesona guru tak akan pernah terganti. Sekarang, masing-masing kita sebelum berburu imu, hendaknya mencari guru. Sulit? Tidak juga sebenarnya. Lewat skenario Allah, semakin tampak mana muslim ikhlas, mana yang cenderung menjadi duri dalam daging. Dari ilmu yang kita dapat, lewat taman-taman surga majelis ilmu akan terjadi perubahan pemikiran. Sedih atau senang, cinta maupun benci, semua itu sebenarnya soal sudut pandang berpikir. Ada Mush'ab bin Umair, sahabat Rasulullah yang menjadi duta Islam ke Madinah. Sebelum masuk islam, dia adalah salah satu yang tertampan dan termewah di Mekah. Bajunya adalah yang termahal. Wewangian yang digunakannya adalah yang terharum. Jangan ditanya tentang ketertarikan wanita Mekah padanya. Mush'ab bin Umair menjadi trending topic kala itu. Jadi perbincangan di kalangan para gadis. Itulah ukuran kebahagiaannya; wajah tampan, baju mahal juga parfum yang teramat wangi. Namun semuanya berubah, setelah Mush'ab membersamai indahnya Islam. Mush'ab bin Umar, benar-benar telah mengalami revolusi paradigma berpikir. Standar bahagianya pun berubah. Dulu baginya bahagia itu kalau bisa hidup mewah. Pakai busana termahal dan terharum. Setelah mengenal Islam, standar bahagianya adalah keridhaan Allah. Selama mendapat ridha Allah, selama bisa membersamai Rasulullah dalam setiap detak detik perjuangan, maka itulah kebahagiaan. Tidak peduli hidupnya yang terlihat merana. Sekali lagi "terlihat merana". Karena, mungkin orang luar memang memandangnya merana. Namun yang dirasakan Mush'ab bin Umair justru bahagia tiada tara. Bahagia sekali. Aku ingin lewat majelis ilmu yang kita datangi kelak, kita pun bisa begitu. Mengalami revolusi paradigma berpikir. Awalnya kita anggap pacaran itu biasa-biasa saja. Bahkan mengiranya sebuah ikatan bahagia. Atau selipan indah di masa remaja. Setelah mengikuti beragam majelis ilmu nanti, semoga ada revolusi paradigma berpikir. Kita akan lari dari pacaran. Sebab di dalamnya terlalu banyak dosa. Kita akan membenci pacaran, karena di dalamnya terlalu banyak pelanggaran terhadap syariat Allah. Orang lain di luar sana, mungkin akan mengasihani kita. Menyayangkan hubungan yang terbina ini, harus putus di tengah jalan. Ah... biarkan saja mereka. Mereka itu manusia biasa yang tidak akan pernah bisa menyelami isi hati kita. Mereka kira kita sedih, padahal sejatinya bahagia. Mereka kira kita perih, padahal sejatinya senang Sekali. Hamba Allah mana yang tidak senang saat bisa menyudahi sebuah kemaksiatan. Dan itulah kita. Jadi begitu ya, setelan kita putus maka bertebaranlah mencari majelis-majelis ilmu. Dengarkan, pahami, resapi, amalkan. Dan insya Allah semuanya akan aman-aman saja, Orang yang berilmu islam, hidupnya akan tenang. Patah hati baginya adalah hal yang biasa. Tidak perlu terlalu diratapi. Dibawa santai saja. Mereka yang kurang berilmulah yang galau kalau hatinya patah. Cintanya putus. Padahal dunia belum berakhir, meskipun aku memutuskanmu. lya kan? Lalu untuk apa terlalu bersedih. Begitulah bila ilmu terlampau sedikit. Iman mudah goyah. Hati gampang runtuh. Sedikit-sedikit galau. Sedikit-sedikit pilu, contoh anak muda palsu. Coba kita lihat Rasulullah, cinta beliau pernah tak bersambut. Apa? Ada orang yang berani menolak cintanya Rasulullah. Ya, ada. Andai saja hadir sosok seperti Rasulullah hari ini, maka wanita mana yang mau menolak? Tapi sejarah mencatat ada. Mungkin Allah hendak memberikan pelajaran kepada kita pengikut Rasulullah, bagaimana kalau cinta ditolak. Dan Rasulullah memberikan teladan dengan bersikap biasa-biasa saja. Cinta ditolak itu bukan perkara yang mesti diratapi. Cinta ditolak, jangan sampai dukun bertindak, biasa saja. Cinta tidak diterima, juga putus pacaran itu masalah sepele. Sangat sepele. Dulu Rasulullah pernah hendak melamar, anak pamannya sendiri. Sepupu Rasulullah. Namanya Hani binti Abi Thalib. Dia adalah wanita terhormat dan layak menjadi teladan. Detik itu beliau belum dinobatkan sebagai Rasul. Masih manusia biasa yang memiliki banyak kelebihan mempesona. Didatanginya Abi Thalib, pamannya sendiri. Mengutarakan maksud untuk meminang Ummu Hani. "Maafkan aku Muhammad. Dulu ayahmu, Abdullah, menikah dengan ibumu yang berasal dari Bani Zuhrah. Dan sudah menjadi kebiasaan kita untuk berbalas budi. Sekarang giliranku untuk menyerahkan putriku bagi lelaki di antara kaum neraka." Kecewakah Rasulullah? Galaukah hatinya? Terguncang hebatkah dirinya? Sama sekali tidak. Itu hal yang biasa. Cinta ditolak, biasa-biasa saja. Allah punya kejutan untuk Rasulullah. Saat lamarannya ditolak, ternyata Allah sediakan seorang kaya raya, yang siap berkorban segalanya untuk Rasulullah nikahi. Ya, cinta Rasulullah tidak berbalas kepada Ummu Hani, tapi berlabuh di hati Khadijah. Ketika Khadijah telah tiada, Islam telah menyebar luas, muncul kembali harapan Rasulullah untuk mempersunting Ummu Hani. Tersiar kabar kalau Ummu Hani sekarang telah menjanda. Suaminya melarikan diri dari Mekah. Lebih memilih hidup dalam kekafiran. Datanglah Rasulullah untuk kali keduadengan maksud yang sama. Ummu Hani gundah. Hati siapa yang tidak bergetar kalau yang melamar adalah Rasulullah. Dan untuk kedua kalinya. Dia hendak menerima lamaran Rasulullah. Disisi lain dia harus bertanggung jawab terhadap anak-anaknya. "Aku khawatir dengan kewajibanku kepada suami," Jawab Ummu Hani pada pinangan Rasulullah yang kedua, "sungguh hak suami sangatlah besar. Aku takut kalau aku melayani suami dan menelantarkan anak-anakku. Sama takutnya aku ketika merawat anak-anakku dan menelantarkan hak suamiku." Ada dilema luar biasa yang bergejolak di dalam hati Ummu Hani. Bimbang hendak mendahulukan yang mana? Menunaikan hak suami kelak atau mendahulukan hak anak. Maka Ummu Hani memilih mendahulukan memenuhi hak anak-anaknya. Dan lamaran Rasulullah pun ditolak untuk kedua kalinya. Galaukah? Malukah Rasulullah? Sama sekali tidak. Kembali lagi prinsip tadi, cinta ditolak biasa-biasa saja. Kalau penolakan pertama Allah gantikan dengan Khadijah, pada penolakan kedua ini Allah gantikan dengan Aisyah, Ummu Salamah dan sederet wanita solehah yang sempat menjadi istri Rasulullah. Inginnya aku, kita seperti Rasulullah. Jangan galau dengan urusan cinta. Ubah paradigma berfikir kita. Urusan cinta itu soal biasa. Tugas kita adalah menyalurkan sesuai tuntunan Allah. Kalau ditolak jangan galau. Santai saja. Termasuk ketika islam meminta kita mengakhiri hubungan pacaran ini. Maka jangan risau. Tak perlu galau. Laksanakan saja. Agar hati tegar menghadapinya, maka kita harus punya ilmu. Diatas ilmu islam itu kita bangun ketegaran hati. Lalu dari mana kita mulai? mana yang hendak kita kaji di awal-awal? Tak perlu terlalu bingung. Ilmu Allah teramat luas. Aku ragu, umur kita akan cukup untuk mengkaji semua ilmu-Nya. Aku hendak mengajakmu untuk belajar tentang iman. Itu yang utama. Belajarlah dari petani kurma. Bila hendak menanam kurma, dua atau tiga biji dibenamkan ke dalam tanah. Setelah itu ditimbun batu-batu. Gunanya agar akar terlebih dahulu tumbuh. Menghujam ke dalam bumi. Mencari air sumber kehidupan. Kalau akarnya sudah kuat, tunas akan tumbuh menghancurkan batu-batu yang menindisnya. Akhirnya, selamat bertumbuh sebagai sebatang kurma yang kokoh. Setelah kurma, kita perhatikan bambu. Flora ini punya gaya yang mirip-mirip. Di tahun-tahun awal pertumbuhannya, bambu seperti tidak bertumbuh. Hanya bertambah beberapa sentimeter per tahun. Ukurannya begitu-begitu saja. Bertambah panjang tapi lambat sekali. Boleh jadi banyak yang mengiranya mati. Padahal tidak. Bambu memang lambat bertumbuh, sebab tumbuhnya. Bambu lebih memilih untuk tumbuh ke bawah, dia lebih memilih untuk mengokohkan akar di periode awal. Dan tunggulah, saat akarnya sudah kuat, maka pertumbuhan ke atasnya begitu pesat. Bambu baru bertumbuh saat akarnya sudah kokoh. Siap menopang dari segala terpaan badai. Kita berdua serupa dengan kurma yang tak ditutupi batu. Belum kuat akarnya, tapi sudah berani memilih untuk tumbuh ke atas. Landasan keimanan kita belum kokoh. ilmu tentang cinta yang sesuai syariat juga belum memadai. Sebab banyak hembusan godaan, kita berani sekali memilih untuk memulai hubungan pacaran. Itulah kesalahan kita. Beruntung sekarang masih ada kesempatan untuk mengokohkan iman. Mengerti tentang cinta yang dikehendaki Allah. Dulu ketika berani memutuskan saling mengungkap cinta sekarang kita baru sadar, kalau caranya salah. Bisa ditebak cerita selanjutnya. Kita adalah bambu rapuh yang segera akan oleng, runtuh dan tercabut. Biar saja runtuh, bersama runtuhnya ikatan pacaran yang telah terjalin. Sekarang kita adalah tunas bambu yang baru. Hendak bertumbuh dengan gaya yang lain. Gaya yang benar. Menguatkan akar dulu. Setelah tegar, kokoh akarnya baru tumbuh menjulang tinggi. Dan akar itu adalah keimanan. Kuatkan cengkraman iman di hati, maka insyaAllah kita akan dituntun untuk mengerti tentang jalan menuju cinta sejati. Jalan menuju iman. Nanti setelah belajar tentang iman, selanjutnya bersiap-siap beralih pada ilmu tentang syariat. Bila telah yakin akan keberadaan Allah, keperkasaan Allah, kebenaran Allah, maka selanjutnya taatlah pada Allah. Ada banyak aturan yang Allah anugerahkan untuk kita. Bukan untuk menyusahkan, tapi untuk membuat bahagia. Berani pacaran, itu berarti berani melanggar syariat. Semoga saja pelanggaran itu tersebab ketidaktahuan kita. Bukan karena kesombongan, sudah tahu salah tapi berani melakukan. Sudah tahu benar, tapi malah ditolak. Bila iman telah tergenggam, syariat mulai dijalankan, berarti kita mulai satu frekuensi dalam perjuangan. Jangan hanya berpikir selamat sendiri. Pikirkan juga untuk menyelamatkan orang lain. Berjuang untuk menghalangi muda mudi muslim untuk terjerumus ke dalam jurang yang kita pernah terjerumus ke dalamnya. Aku sementara menata diri bersiap untuk itu. Dan aku harap kau pun begitu. Sudah ada ilmu, selanjutnya berniat amalkan lalu sampaikan. Menyampaikan ilmu adalah perjuangan kita selanjutnya. Siap? Go!Baca juga Jomblo Jangan Bersedih !! Tenang Ada AllahKita ini seperti kapal, yang akan terus berlayar. Hingga nanti Allah panggil pulang. Kapal hati kita baru saja memulai babak yang baru. Babak putus yang mengantarkan pada edisi kesendirian. Tapi kita tetap harus ikhlas, bahagia dalam sendiri. Setelah ini yakinlah ada goncangan yang bertubi-tubi. Hanya satu jawaban dari sebuah goncangan... Tetaplah teguh.
Sayajadi tersadar bahwa setiap masa lalu yang indah dulunya adalah sekarang yang dinikmati. Karena itu, saya sekarang mensyukuri semua yang telah ada dan yang masih ada. Tidak ada yang baru dari masa lalu dan tidak ada yang pasti dari masa depan. Dengan berdamai pada diri sendiri, saya menemukan kedamaian yang bukan karena orang lain.
Kata kata biarlah aku yang mengalah bisa menunjukkan bahwa Anda telah memiliki sikap dewasa. Kedewasaan seseorang memang tidak diukur dari umur, karena ada banyak orang yang telah memiliki umur tua akan tetapi belum menunjukkan sikap dewasa dalam menghadapi memang kita lebih baik mengalah dibandingkan permasalahan semakin runyam. Perlu Anda ingat bahwa mengalah itu bukan berarti kalah. Justru mengalah menunjukkan sikap dewasa Anda dalam menjalani Kata biarlah aku yang mengalah, akan menunjukkan kepada orang-orang bahwa Anda telah memiliki umur yang matang dan juga bijaksana dalam menghadapi berbagai macam masalah. Tidak bisa dipungkiri jika dalam hidup ini pastinya akan menemukan berbagai macam masalah. Setiap masalah tentunya bisa dihadapi dengan baik, ketika ada salah satu pihak yang berbesar hati untuk Kata Biarlah Aku Yang Mengalah, Demi Kebaikan Bersama1. Aku rela mengalah demi kebahagiaanmu semata. Biarlah aku yang mengalah walaupun harus Jika bersamanya kamu bahagia, aku rela mengalah dan mundur dari Aku mungkin tidak sekeren dan sekaya Dia. Tapi jika kamu menginginkannya, aku rela mengalah demi Mungkin aku tak perlu disisimu. Aku sudah cukup bahagia hanya dengan melihatmu Biar kusimpan rasa kecewa, biarlah aku yang mengalah. Takkan kumenghalangi keinginanmu. - Saul Raja6. Kata Kata biarlah aku yang mengalah, jika mengalah adalah keputusan terbaik, aku rela melakukannya demi dirimu. Karena kebahagiaanmu adalah prioritas Walaupun aku yang salah, tetap saja aku yang selalu mengalah. Karena itu semua demi senyuman manis di Daripada kita terus bertengkar, lebih baik aku mengalah demi hubungan kita Hatiku memang selalu ingin menang. Tapi jika itu membuatmu menderita, lebih baik aku mengalah demi Kebahagiaanku tak pernah lebih penting daripada kebahagiaanmu Mengalah bukan berarti kalah. Karena aku melakukannya demi kebahagiaanmu. Dan kebahagiaanmu adalah Kata-kata tak pernah cukup mewakili perasaan dari hatiku terdalam. Biarkan apa yang kulakukan membuktikannya Jika bagimu aku adalah beban, biarkan kali ini aku mengalah dan merelakan dirimu menjadi milik orang Menaklukan tak berarti selalu menang. Apalagi menaklukan hati seorang wanita yang selalu berubah-ubah seperti musim pancaroba. Mengalah mungkin bisa membuat hatinya sedikit lebih longgar Bagian tersulit dari mencintai adalah melihat Dia mencintai orang lain. Tak ada pilihan lain selain mengalah demi Berusaha untuk mencapai sesuatu boleh saja, tapi semua pasti ada batasnya. Jika pencapaian yang coba kita tuju terlampau tinggi dan tak mungkin, usaha paling tepat adalah mengalah dan merelakan Kata Kata biarlah aku yang mengalah, kadang rasa kecewa ada di dalam hati. Tetapi kebesaran hati untuk mengalah bertekuk lutut di depan Di awal pertemuan aku selalu mengalah, bukan berarti aku benar-benar kalah. Itu hanya caraku mengalahkan hatimu dikemudian Aku rela mengalah karena tidak ingin orang yang ku sayang merasakan kekecewaan. Aku peduli dengan perasaanmu, dan kuharap kamu juga Aku mencintai setiap jengkal dari dirimu apa adanya. Aku mengalah atas setiap hal yang kamu inginkan karena aku sangat mencintaimu dan tak ingin membuatmu Kata Biarlah Aku Yang Mengalah Untuk Menghindari Masalah21. Diam bukan berarti kalah, hanya mencoba untuk lebih dewasa dalam Mengalah diawal bisa menjadi jalan kemenangan di Tak perlu berdebat dengan mereka yang sok benar dan pintar. Mengalah adalah cara terbaik untuk Sabar dan mau mengalah memang tidak semudah yang dikatakan, tapi akan terasa indah setelah Mengalah boleh saja, hanya saja kamu perlu tahu kapan harus Kata Kata biarlah aku yang mengalah, mengalah mengartikan bahwa kamu tidak mementingkan Orang yang paling bahagia adalah mereka yang memaafkan kesalahan orang lain padanya, dan mereka yang melupakan kebaikan dirinya pada orang Mengalah bukan kelemahan. Membutuhkan kekuatan dan tekad untuk melakukannya daripada mementingkan Banyak kerugian yang terjadi akibat ulang orang yang tidak bisa mengontrol diri. Sebenarnya, mereka yang selalu marah-marah akan Terkadang mengalah lebih baik daripada memaksakan sesuatu pada orang yang tak mau Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun bisa mengalahkanmu. Dan belajarlah merendah sampai tak seorangpun bisa Terkadang kita harus mengalah bukan karena lemah. Tapi karena kita cukup bijak dalam bersikap sehingga energi kita tidak terbuang Aku mengalah bukan karena aku salah. Tapi aku mengalah karena tak ingin ada perpisahan diantara Terkadang, diam menjadi pilihan terbaik saat hati dan lidah sudah lelah untuk Kata Kata biarlah aku yang mengalah, aku mengalah bukan karena kalah, karena bagiku orang yang bisa mengalahkan egonya adalah pemenang Mengalah bukan berarti lemah. Kadang kita tahu apa yang harus dikatakan, namun dilain sisi tak ingin melukai hati Aku cukup mengalah kali ini saja. Selanjutnya aku akan menang di semua perselisihan Jangan egois, tapi saling memahami. Jangan ingin menang sendiri, tapi mulai introspeksi Berhentilah mengalah, berhentilah memaklumi orang lain dengan mengorbankan diri sendiri. Kau juga berhak egois, kau berhak untuk membahagiakan diri Aku harus belajar merelakan tanpa harus Kata Biarlah Aku Yang Mengalah, Bijaksana41. Mohon, cukup sampai disini. Aku telah mengorbankan banyak kebahagiaan hanya demi satu kebahagiaan Teruntuk sisi diriku yang malas, mengalah lah dengan sisi diriku yang selalu semangat demi meraih cita-cita dan keinginan untuk masa depanku yang lebih Sudah berusaha mengalah dan berniat baik, namun apa yang Dia lihat tentang diriku selalu salah. Bahkan ternyata kata-katanya jauh lebih Bukan maksudku untuk menyerah dan pasrah. Hanya saja aku yang mengalah agar tidak melawan perasaan yang semakin rumit untuk Kata Kata biarlah aku yang mengalah, sampai waktu dimana aku tak mampu untuk bertahan lebih lama lagi, aku akan mengalah dan mulai ikhlas untuk melepasmu walau Apabila mengalah adalah jawaban atas permasalahan yang semakin rumit ini. Biarkan aku mengalah demi kebaikan kita Tak perlu bersusah payah untuk membuatku jauh darimu. Sebodoh-bodohnya aku, aku masih tahu bagaimana caranya untuk Jika suatu saat aku sudah tak menghubungimu lagi, aku sudah tak sanggup menanggung beban yang kau berikan padaku dan aku memilih mengalah Aku sadar tidak semua kebaikan datang atas kemenanganku. Ada saatnya aku mengalah, demi kebaikanmu maupun diriku Aku mencintaimu apa adanya. Jika kamu memilih pergi dan berbahagia dengannya, aku rela mengalah dan menanggung semua sakitnya di hati Kata Biarlah Aku Yang Mengalah, Dalam Cinta51. Terkadang hidup mengharuskan dirimu untuk mengalah atas apa yang sangat kamu Aku menyerah, dan aku mengalah. Bukan karena aku tidak peduli. Hanya saja kamu terlalu memperdulikannya daripada Jika senja mengalah pada malam, disini aku mengalah pada Tidak akan pernah ada kebaikan dalam pertengkaran. Dan biarkan aku mengalah atas semua ini, demi aku maupun Aku mengalah. Aku mengalah karena aku percaya. Kalau kamu memang untukku, sejauh apapun kakimu berjalan pergi, jalan yang kamu tempuh hanya akan membawamu kembali padaku. 56. Sebuah hubungan yang sebenarnya adalah dua orang tidak sempurna yang menolak untuk menyerah satu sama Cinta sejati, adalah ketika kamu merasa bahwa kebahagiaan orang tersebut lebih penting daripada kebahagiaanmu Inilah diriku apa adanya. Diriku yang tak bisa menjadi seperti orang lain. Diriku yang memilih untuk pergi, jika itu demi kebahagiaan orang yang diriku Berbahagialah, bersama orang yang kamu anggap dapat membuat dirimu lebih bahagia daripada Kata Kata biarlah aku yang mengalah, aku rela mengalah demi dirimu. Aku akan membiarkanmu pergi. Selamat mencari bahagiamu, wahai bahagiaku.Rasulullahadalah cermin paling jernih di mana Nama-nama dan sifat-sifat Allah direfleksikan pada tingkat tertinggi. Sebagai manifestasi sempurna dari Nama-nama dan Sifat-sifat-Nya, perwujudan dari Qur'an dan Islam, maka dia adalah bukti paling nyata dan agung dari Eksistensi dan Keesaan Ilahi, dan bukti dari kebenaran Islam dan Qur'an. Orang-orang yang "Aku Yang Mengalah"Sudah lama kita hidup bersamaMerajut menganyam tali cintaNamun kini semuanya sirnaKarena aku orang tak punyaKini kau anggap aku tiadaKarena dia yang berpunyaKasih sayangku tiada berhargaKarena emas permataCintaku kau anggap debu di penghujung bara cintamuOh kasih sungguh kau terlalu kau buat luka hatikuMerangkak aku mengejar cintaBerharap kasih yang setiaNamun apalah dayaCinta tak mungkin ku paksaCinta tak mungkin ku paksa*Kini kau anggap aku tiadaKarena dia yang berpunyaKasih sayangku tiada berhargaKarena emas permataCintaku kau anggap debu di penghujung bara cintamuOh kasih sungguh kau terlalu kau buat luka hatikuMerangkak aku mengejar cintaBerharap kasih yang setiaNamun apalah dayaCinta tak mungkin ku paksaCinta tak mungkin ku paksa**Cintaku kau anggap debu di penghujung bara cintamuOh kasih sungguh kau terlalu kau buat luka hatikuMerangkak aku mengejar cintaBerharap kasih yang setiaNamun apalah dayaCinta tak mungkin ku paksaCinta tak mungkin ku paksa Teks atau Tulisan "Lirik Lagu Arief - Aku Yang Mengalah" yang tersedia disitus ini merupakan murni hak cipta / hak milik dari pengarang, artis, dan label musik yg bersangkutan dan kami tidak punya hak serta kewajiban untuk merubah sebagian atau seluruh lirik lagu yang telah kami publikasikan. Situs tidak menyediakan file free download video maupun MP3 di server kami. Jika Anda suka dengan lagu "Arief - Aku Yang Mengalah" diatas, Anda dapat mendengarkannya langsung melalui aplikasi musik streaming atau melaui youtube premium / youtube music untuk mendukung artis / penyanyi / grup band yang bersangkutan agar terus berkarya. Dantentu bukanlah salah Raden Syaid pula kalau tanpa dia sengaja telah hadir kemampuan yang bersemayam dalam dirinya yang selama ini ia asah dengan berbagai rintangan di alam liar. mengalah dalam banyak hal. Ia adalah ulama yang mewarisi karisma Kakek Arya Teja, yang juga adipati Tuban sebelumnya. Karena itu aku tak boleh
Oleh Jekson Pardomuan. "Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeriโ. - Mazmur 37 7 โ 9 Tak bisa dipungkiri, kalau seseorang mengecilkan kita dihadapan isteri atau dihadapan teman-teman kita pastilah emosi kita akan melonjak dan membalasnya dengan tamparan atau menyerang balik dengan ejekan. Sikap seperti ini adalah sikap duniawi, yang mendahulukan emosi dan bukan hati yang berdasarkan kehendak Tuhan. Ketika kita mengalah untuk tidak menanggapi ejekan seseorang, pasti orang terdekat kita akan mengatakan kalau kita banci, tak punya nyali atau apalah itu kalimatnya. Itu adalah sikap duniawi yang mendahulukan emosi dan bukan berdasarkan pada pemikiran dan hati yang tulus serta bersih. Seperti ayat firman Tuhan di atas, berdiam dirilah dihadapan Tuhan dan berhentilah marah, tinggalkan panas hati yang membuat emosi semakin terbakar. Di hari-hari belakangan ini kita harus lebih banyak mengalah dan menyerahkan diri pada Tuhan. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti Mazmur 37 5 โ 6. Mengalah adalah sikap yang sangat diperlukan untuk saat ini, tanpa mengalah ada banyak perpecahan akan terjadi baik di gereja, pekerjaan dan sebagainya. Kita perlu belajar untuk memiliki sikap mengalah menurut pandangan Alkitab. Dalam banyak hal pun saat ini kita harus rela mendahulukan kepentingan orang banyak dari pada kepentingan diri kita sendiri. Ketika Yesus berada di muka bumi ini, Ia sangat banyak memberikan nasehat dan perumpamaan agar manusia lebih mudah dalam menerjemahkan ayat-ayat firman Tuhan ke dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tertulis dalam Matius 5 39 โTetapi Aku berkata kepadamu Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.โ Dan dalam Lukas 6 29 โBarangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.โ Kalau menerjemahkan ayat ini secara duniawi, pastilah kita akan mengatakan bodoh sekali. Apa benar ketika seseorang menampar pipi kanan lantas kita juga memberikan pipi kiri. Memahami firman Tuhan tidak boleh setengah-setengah, kita harus benar-benar meminta urapan Roh Kudus untuk mengerti lebih jauh tentang firman Tuhan. Seperti disampaikan di atas, sikap mau mengalah di hari-hari belakangan ini perlu kita praktekkan. Sikap mengalah memang bukanlah sikap yang populer untuk kehidupan kita selama ini. Justru orang yang mengalah itu menurut anggapan orang adalah orang yang diinjak, orang yang dirugikan, jadi akhirnya kita cenderung mengembangkan sikap tidak mau mengalah. Sikap tidak mau mengalah dan maunya hanya menang sendiri sering kali kita bawa ke dalam aspek-aspek kehidupan termasuk dalam kehidupan bergereja atau bersekutu dengan sesama saudara seiman. Bahkan dalam kehidupan berumah tangga pun sikap tak mau mengalah sering mendominasi hari-hari kita. Di dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang jadi penyebab munculnya sikap sukar mengalah. Firman Tuhan dalam 1 Korintus 8 1-3, seringkali kita merasa lebih tahu, kita menganggap kitalah yang mengetahui kebenaran dan mengharapkan pihak yang satunya mengiakan pandangan kita. Paulus memberi keterangan yang penting yakni, sifat dasar pengetahuan adalah sombong artinya kalau tidak hati-hati pengetahuan mudah sekali membuat orang sombong. Paulus menekankan bahwa pengetahuan sejati bukanlah pengetahuan yang bersifat intelektual atau pengetahuan yang bersifat kognitif yakni dalam pikiran kita. Kita dianggap berpengetahuan jika kita mempunyai kasih. Kita juga sering kali merasa bahwa diri kita sendiri punya hak untuk marah, mengalah atau menang. 1 Korintus 914,15, "Demikian pula Tuhan telah menetapkan bahwa mereka yang memberitakan Injil harus hidup dari pemberitaan Injil itu. Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satu pun dari hak-hak itu, aku tidak menulis semuanya itu supaya aku pun..! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapapun juga." Perasaan Tenang Bersikap mau mengalah mudah untuk mengucapkannya, tapi sulit untuk melaksanakannya. Ada banyak contoh yang bisa kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari, dimana pertengkaran masih saja terjadi sampai sekarang. Mengapa pertengkaran itu bisa terjadi? Alasannya adalah, karena salah satu pihak tidak ada yang mau mengalah. Masing-masing pihak maunya menang sendiri. Mereka bersikap egois, mau menang sendiri dan tidak mau berinisiatif untuk meredakan kemarahan. Hal inilah yang menimbulkan pertengkaran yang hebat, baik antara suami isteri, abang adik, tetangga atau sesame teman. Mengapa seseorang tidak bisa memiliki sikap mengalah? Karena mereka menilai dari cara pandang yang salah. Mereka beranggapan, bahwa orang-orang yang mengalah menjadikan dirinya sebagai orang-orang yang kalah. Bisa juga hal ini terjadi karena tidak mau melepas segala hak demi orang lain, karena takut, tidak mau dirugikan orang lain, atau yang lebih parah lagi karena keegoisan diri kita sendiri. Kita lebih mudah mengalah terhadap perbuatan-perbuatan kedagingan kita. Buktinya, banyak orang-orang percaya yang lebih mudah mengalah pada perbuatan dosa daripada perbuatan yang penuh hikmat. Ada banyak orang yang mengalah pada iblis, imbasnya adalah menjadi kalah! Tetapi mengalah untuk kebenaran, mengalah karena memang benar-benar kita tidak memiliki sikap egois atau menang sendiri sepertinya hal itu sulit kita lakukan. Sebagai orang percaya sudah seharusnya kita memiliki sikap mengalah. Ada ketenangan yang kita rasakan ketika kita mengalah pada seseorang, perasaan tenang itu sumbernya dari ketegaran kita dan kesiapan kita dalam mengantisipasi emosi, kesiapan kita dalam meredam emosi. Kita perlu tahu bahwa mengalah merupakan bagian dari karakter Allah Filipi 26-7. Kematian Tuhan Yesus di kayu salib merupakan bukti, bahwa Ia memiliki teladan dalam hal mengalah. Ia rela mengalah bukan saja menderita, melainkan mati bagi kita agar mau dikalahkan-Nya. Sekalipun Yesus mendapatkan caci maki, ejekan, hinaan, olokan dari sikap mengalah yang dimilikinya akhirnya membuat semua orang diselamatkan dari maut. Dalam hidup memang kadangkala kita menghadapi berbagai konflik. Jangankan dengan orang lain, dengan sesama anggota keluarga kita pun kita pernah mengalami konflik. Mungkin saat ini kita sedang mengalami pertengkaran dalam keluarga. Kita menjadi suami yang tidak mau mengalah dengan isteri. Atau kita menjadi kakak yang tidak mau mengalah dengan adik kita. Kiranya firman Tuhan hari ini menegur kita agar meneladani Yesus yang memiliki kerendahan hati. Mintalah kuasa Roh Kudus mematahkan setiap rasa ego yang ada di dalam diri kita. Mengalah itu pun sesungguhnya adalah bagian dari Iman untuk menantikan berkat-berkat Allah. Dalam Kejadian 37-13 diceritakan terjadinya pertengkaran antara gembala-gembala Abraham dan Lot, karena tempat yang semakin terbatas. Akhirnya Lot memiliki Lembah Yordan, tempat yang lebih baik yang banyak airnya. Sedangkan Abraham menetap di tanah Kanaan. Abraham sebenarnya berhak atas tanah warisan itu, tetapi Abraham rela mengalah dan memberikan tanah itu kepada Lot. Apa yang terjadi ? Tuhan memberikan seluruh negeri itu kepada Abraham dan kepada seluruh keturunannya Kejadian 1314-16. Warisan itu diberikan kepada Abraham setelah ia bersikap mengalah kepada Lot. Orang yang mengalah menandakan dirinya memiliki sikap lemah lembut. Itu yang menyebabkan dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi mengalahkah kejahatan itu dengan kebaikan. Mengalah juga menandakan kita memiliki penguasaan diri. Ketika kita belum mampu memiliki sikap mengalah dengan orang lain, berarti kita belum bisa menguasai diri. Kita belum bisa mengalahkan segala keinginan kita. Ketika kita mengalah, kita sedang menaruh iman kita kepada Tuhan dan siap menerima segala janji-janji Allah. Masih adakah sikap mau mengalah dalam diri kita ? Atau sebaliknya, sampai hari ini kita masih tetap mengedepankan perasaan ingin menang sendiri ? Amin.
Sampaiakhirnya Aku, Yowan dan Arya bisa bertahan dan memenangkan pertarungan. Arya memeluk Yowan sanking senangnya. Zirahnya pun terlepas dan menghilang. Yowan menangis haru. Mas Prabhu yang berada tidak jauh dari ku tampak mengedipkan mata dan tersenyum ke arahku. Sekarang tinggal 1 musul yang tersisa. Surabaya - Laki-laki ini tak pernah membiarkan dirinya berhadas. Ia dari kalangan Quraisy dan dikisahkan mendahului Nabi Muhammad SAW masuk detikHikmah, orang tersebut yakni Bilal bin Rabah. Ia merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi muazin pada zaman Bilal pernah menjadi budak Umayyah ibn Khalaf al-Jumahi. Umayyah menyiksanya dengan kejam, sebagaimana dikatakan dalam Hadza al-Habib Muhammad Rasulullah Ya Muhibb karya Abu Bakar Jabir Al-Jazairi. Abu Bakar RA merasa iba pada Bilal. Ia menebus Bilal dan menukarnya dengan budak musyrik yang dimilikinya. Bilal dimerdekakan dan dipilih sebagai akhirnya Bilal disebut sebagai orang yang mendahului Nabi masuk surga. Kisah tersebut diceritakan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam Kitab Hadil Arwah ila Biladil Afrah dengan bersandar pada hadis Buraidah ibn mengatakan Rasulullah SAW memanggil Bilal, "Bilal! Bagaimana kau mendahului yang lain ke surga. Ketika aku hendak masuk surga kudengar suara di depanku. Semalam aku memasukinya dan kudengar suaramu di mendatangi istana segi empat yang sangat indah terbuat dari emas. Aku pun bertanya, 'Milik siapakah istana ini?' Para malaikat menjawab, 'Milik seorang lelaki Arab.'Aku menukas, 'Aku orang Arab. Milik siapakah ia?' Malaikat menjawab, 'Milik lelaki Quraisy.' Aku katakan, 'Aku lelaki Quraisy. Milik siapakah ia?' Mereka menjawab, 'Milik lelaki umat Muhammad.'Aku berkata, 'Aku Muhammad. Punya siapakah ia?' Para malaikat menjawab, 'Milik Umar ibn Khaththab.' Bilal pun menyahut, 'Ya Rasulullah! Aku melantunkan azan setelah melakukan salat dua rakaat. Setiap kali berhadas, aku segera berwudu. Aku bermimpi, Allah SWT menghargai salat dua rakaat itu'"Rasulullah SAW bersabda, "Dengan dua rakaat itu, engkau mendahuluiku masuk surga." HR Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan dalam Shahih at-TirmidziIbnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan, hadis tersebut menunjukkan adanya seseorang yang mendahului Nabi Muhammad SAW masuk surga. Bilal dikatakan mendahului Rasulullah SAW karena ia berdoa kepada Allah SWT lebih dulu sebelum azan. Karena itu, azan Bilal terdengar di depan Rasulullah Ahmad meriwayatkan sebuah hadis yang menyatakan, "Nabi Muhammad SAW dibangkitkan di Hari Kiamat sementara Bilal di hadapannya melantunkan azan".Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, keberadaan Bilal di hadapan Rasulullah SAW adalah bentuk penghormatan bagi Bilal dan bukan berarti Bilal mendahului Rasulullah SAW masuk surga. Kata Ibnu Qayyim, Bilal lebih dahulu masuk surga, karena dia yang melantunkan azan dan berwudu terlebih dahulu sebelum a'lam. Simak Video "Jual Parsel Buah-buahan, Pedagang Lumajang Raih Untung 10 Kali Lipat" [GambasVideo 20detik] sun/iwdDiscovershort videos related to aku yg selalu mengalah on TikTok. Watch popular content from the following creators: ๐๐๐จ๐๐ฃ๐'๐จ ๐ผ(@serenomr_), LEOโ๏ธ (@queen.realpcy), safeplace(@urfriendlyneighb0ur_), โ๐โ๐พ๐พ๐(@_ronggo), สแดสสแด ๊ฑแด๊ฐษชแดสษช_27(@bellasftri27), GOZAL(@gozal1927), HAHAHA(@si_ratunangis), Azliza33(@azlizaza421), Miu MiuAku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Anakitu hanya mambuat iri dan menoreh luka yang dalam karena aku tak mampu seperti dirinya. Seragam merah putih, tas pink yang cerah, sepatu hitam yang mengkilat, kaos kaki putih dengan rumbai-rumbai, topi bergambarkan garuda, jam tangan berbentuk boneka, pita dengan warna-warna menghiasi rambut hitamnya yang panjang, juga cincin dan anting